10 ALASAN RESIGN DARI PEKERJAAN KANTOR SEBELUMNYA



Apa Itu Resign Dari Pekerjaan?

Resign dari pekerjaan adalah keputusan seseorang untuk berhenti atau meninggalkan pekerjaannya. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, mulai dari ingin mencari pengalaman baru, merasa tidak cocok dengan lingkungan kerja, hingga untuk fokus pada hal-hal lain di luar pekerjaan.

Asal Usul Istilah “Resign” dari Pekerjaan Kantor

Pernahkah Anda bertanya-tanya darimana asal usul istilah “resign” berasal ketika seseorang mengundurkan diri dari pekerjaan kantor? Istilah ini sebenarnya berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata “resignare” yang berarti “menyerahkan”. Istilah ini kemudian diadopsi ke dalam bahasa Inggris dan digunakan secara luas di dunia kerja.

Ketika kita melihat sejarahnya, penggunaan istilah “resign” dalam konteks pekerjaan kantor pertama kali muncul pada abad ke-14 di Inggris. Saat itu, istilah ini digunakan untuk merujuk pada tindakan seseorang yang melepaskan tanggung jawab atau jabatannya.

Seiring berjalannya waktu, istilah “resign” menjadi semakin umum digunakan di berbagai negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi. Hal ini juga terjadi di Indonesia, dimana istilah “resign” telah menjadi bagian dari kosakata sehari-hari di lingkungan kerja.

Penggunaan istilah “resign” tidak hanya mencerminkan perubahan status pekerjaan seseorang, tetapi juga menunjukkan adanya perubahan dalam pola pikir dan sikap terhadap pekerjaan. Proses resign seringkali dianggap sebagai langkah penting dalam pengembangan karier seseorang, meskipun tentu saja hal ini juga dapat menimbulkan berbagai perasaan dan konsekuensi bagi individu yang bersangkutan.

 Jika perusahaan tidak memberikan kesempatan untuk pengembangan karir, karyawan akan mencari peluang di tempat lain yang menawarkan prospek yang lebih baik.
Atasan dan HRD dapat menawarkan peluang pengembangan baik dalam bentuk pelatihan tambahan, proyek-proyek menarik, atau kesempatan untuk berpartisipasi dalam program pengembangan karir.

Dengan demikian, istilah “resign” bukan hanya sekadar kata-kata dalam dunia kerja, tetapi juga mencerminkan dinamika sosial dan psikologis yang terjadi di balik keputusan seseorang untuk meninggalkan pekerjaan kantornya.

Melalui pemahaman akan asal usul istilah “resign”, kita dapat lebih menghargai makna dan implikasi yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, proses resign bukanlah sekadar urusan formalitas di tempat kerja, tetapi juga merupakan bagian dari perjalanan individu dalam mengelola karier dan kehidupan profesionalnya.

 

 

Mengapa Orang Resign dari Pekerjaan?

Ada beberapa alasan mengapa seseorang memutuskan untuk resign dari pekerjaannya. Beberapa di antaranya termasuk:

1. Ketidakpuasan

Sebagian orang mungkin merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka karena berbagai alasan, seperti kurangnya kesempatan untuk berkembang, konflik dengan rekan kerja, atau perbedaan pandangan dengan atasan.

2. Kesempatan Baru

Beberapa orang mungkin merasa bahwa mereka telah mencapai batas perkembangan di tempat kerja saat ini dan ingin mencari tantangan baru atau peluang karier yang lebih baik.

3. Alasan Pribadi

Ada juga yang resign karena alasan pribadi, seperti ingin fokus pada pendidikan lanjutan, merawat anggota keluarga, atau bahkan untuk mengejar impian lain di luar dunia kerja.

 

Bagaimana Proses Resign Biasanya Dilakukan?

Biasanya ada ketentuan untuk pemberitahuan resign minimal berapa minggu/bulan sebelum tanggal terakhir bekerja. Proses resign biasanya dimulai dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada atasan dan manajemen perusahaan. Pemberitahuan ini bisa berupa surat resign yang berisi alasan pengunduran diri dan tanggal terakhir bekerja. Setelah itu, biasanya akan ada proses penyerahan tugas dan penyelesaian administrasi terkait dengan kepergian karyawan tersebut.

Dalam banyak kasus, penting untuk meninggalkan pekerjaan dengan cara yang baik dan profesional, karena hubungan yang baik dengan mantan rekan kerja dan perusahaan dapat bermanfaat di masa depan. Dengan demikian, resign dari pekerjaan merupakan keputusan penting yang perlu dipertimbangkan dengan matang, karena akan berdampak pada karier dan hubungan dengan lingkungan kerja.

 

 

Mengapa Karyawan Mengajukan Resign dari Pekerjaan?

Ketika seorang karyawan memutuskan untuk mengajukan resign dari pekerjaannya, ada beberapa alasan yang mendasarinya. Berikut adalah 10 alasan utama yang sebenarnya mengapa karyawan memilih untuk meninggalkan pekerjaan mereka.

1. Kurangnya Pengakuan dan Apresiasi

Salah satu alasan utama yang membuat karyawan merasa tidak puas adalah kurangnya pengakuan atas kontribusi dan kerja keras yang telah mereka lakukan. Ketika karyawan tidak merasa dihargai, mereka cenderung mencari kesempatan di tempat lain yang memberikan apresiasi yang lebih besar.

2. Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat

Lingkungan kerja yang tidak mendukung, penuh dengan konflik, atau bahkan terjadi pelecehan verbal dapat membuat karyawan merasa tidak nyaman dan akhirnya memutuskan untuk pergi.

3. Kesenjangan Gaji dan Tunjangan

Kesenjangan antara upah yang diterima oleh karyawan dan standar industri atau rekan sejawat mereka seringkali menjadi pemicu utama bagi keputusan untuk mengundurkan diri.

4. Kurangnya Kesempatan Pengembangan Karir

Karyawan ingin tumbuh dan berkembang dalam karir mereka. Jika perusahaan tidak memberikan kesempatan untuk pengembangan karir, karyawan akan mencari peluang di tempat lain yang menawarkan prospek yang lebih baik.

5. Manajemen yang Tidak Efektif

Manajemen yang buruk, kurangnya komunikasi, dan ketidakmampuan manajer untuk memimpin dengan baik dapat membuat karyawan merasa frustrasi dan akhirnya memilih untuk meninggalkan perusahaan.

6. Beban Kerja yang Tidak Seimbang

Tuntutan kerja yang berlebihan tanpa imbalan yang sesuai dapat membuat karyawan merasa stres dan kelelahan, sehingga mereka mencari pekerjaan lain yang menawarkan keseimbangan yang lebih baik antara kehidupan pribadi dan profesional.

7. Kurangnya Keseimbangan Kerja dan Hidup

Karyawan ingin memiliki waktu untuk keluarga, hobi, dan istirahat. Jika perusahaan tidak mendukung keseimbangan kerja dan hidup, karyawan cenderung mencari pekerjaan di tempat lain yang lebih memperhatikan aspek tersebut.

8. Ketidakpuasan terhadap Kebijakan Perusahaan

Ketidakpuasan terhadap kebijakan perusahaan seperti sistem evaluasi kinerja, kebijakan cuti, atau keadilan dalam perlakuan juga bisa menjadi alasan kuat bagi karyawan untuk mengajukan resign.

9. Tidak Ada Ruang untuk Berkontribusi

Karyawan ingin merasa bahwa pendapat dan ide-ide mereka dihargai dan diimplementasikan. Jika perusahaan tidak memberikan ruang untuk berkontribusi, karyawan akan mencari tempat di mana mereka dapat memberikan dampak yang lebih besar.

10. Perubahan dalam Visi dan Nilai Perusahaan

Ketika karyawan merasa bahwa visi dan nilai perusahaan tidak lagi sejalan dengan nilai pribadi mereka, mereka mungkin memilih untuk mencari lingkungan yang lebih sesuai dengan keyakinan mereka.

 

Menanggapi Pengajuan Resign Karyawan

Ketika seorang karyawan mengajukan resign, atasan dan HRD perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menanggapinya dengan bijaksana. Dengan menerapkan tips di bawah ini, atasan dan HRD perusahaan dapat menanggapi pengajuan resign karyawan dengan cara yang mendukung, profesional, dan memperlihatkan perhatian terhadap karyawan serta keberlangsungan perusahaan. Berikut adalah sepuluh cara yang dapat dilakukan oleh atasan dan HRD perusahaan untuk menanggapi pengajuan resign karyawan.

1. Dengarkan dengan Empati

Pertama-tama, penting bagi atasan dan HRD untuk mendengarkan alasan di balik keputusan resign karyawan dengan penuh empati. Hal ini membantu menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan memperlihatkan perhatian terhadap karyawan.

2. Diskusikan Kemungkinan Solusi

Setelah mendengarkan alasan resign, atasan dan HRD dapat membuka diskusi untuk mencari solusi yang mungkin. Ini termasuk penawaran perubahan dalam lingkup pekerjaan atau penyelesaian masalah yang mungkin telah memicu keinginan untuk resign.

3. Tawarkan Peluang Pengembangan

Atasan dan HRD dapat menawarkan peluang pengembangan baik dalam bentuk pelatihan tambahan, proyek-proyek menarik, atau kesempatan untuk berpartisipasi dalam program pengembangan karir.

4. Berikan Umpan Balik Konstruktif

Memberikan umpan balik konstruktif tentang kinerja karyawan dapat membantu mereka memahami nilai yang mereka bawa ke perusahaan. Hal ini juga dapat membantu karyawan mempertimbangkan kembali keputusan resign mereka.

5. Pertimbangkan Keseimbangan Kerja

Membahas keseimbangan kerja yang sehat dan memberikan fleksibilitas yang diperlukan dapat membantu karyawan merasa dihargai dan diakui.

6. Tinjau Kebijakan Perusahaan

Atasan dan HRD perlu memastikan bahwa kebijakan perusahaan terkait kompensasi, tunjangan, dan manfaat lainnya telah disampaikan secara jelas kepada karyawan yang mengajukan resign.

7. Jaga Kerahasiaan

Menjaga kerahasiaan seputar pengajuan resign karyawan sangat penting. Hal ini menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi karyawan yang ingin meninggalkan perusahaan.

8. Sampaikan Apresiasi

Mengucapkan terima kasih atas kontribusi karyawan selama bekerja di perusahaan merupakan hal yang penting. Ini dapat membantu menjaga hubungan baik meskipun karyawan memutuskan untuk resign.

9. Bekerja sama dengan Tim

Atasan dan HRD dapat bekerja sama dengan tim untuk memastikan transisi yang mulus setelah pengajuan resign karyawan. Hal ini termasuk redistribusi tugas dan penugasan sementara jika diperlukan.

10. Evaluasi Proses Resign

Setelah proses resign selesai, penting untuk melakukan evaluasi internal terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan resign karyawan. Hal ini dapat membantu perusahaan memperbaiki kebijakan dan kondisi kerja di masa depan.

 

Cara Menjawab Pertanyaan “Apa Alasan Resign dari Pekerjaan Kantor Sebelumnya”

Sebagai calon karyawan yang sedang mengikuti test atau seleksi oleh HRD perusahaan yang dilamar, pertanyaan tentang alasan resign dari pekerjaan sebelumnya bisa menjadi momen penting. Bagaimana kita menjawab pertanyaan ini dapat memengaruhi kesan yang ditinggalkan kepada pihak HRD. Berikut adalah 10 cara untuk menjawab pertanyaan tersebut tanpa terkesan sebagai karyawan dengan track record negatif:

1. Jujur dan Transparan

Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan transparan. Hindari menyembunyikan informasi yang relevan.

2. Fokus pada Pengembangan Karier

Jelaskan bahwa alasan resign tersebut terkait dengan keinginan untuk pengembangan karier yang lebih baik.

3. Tekankan pada Pembelajaran

Sampaikan bahwa pengalaman di pekerjaan sebelumnya memberikan banyak pembelajaran yang berharga, namun Anda mencari tantangan baru untuk terus berkembang.

4. Hindari Isu Personal

Jauhi membicarakan masalah personal atau konflik internal yang tidak relevan dengan pertumbuhan profesional Anda.

5. Sampaikan Harapan Baru

Tunjukkan antusiasme terhadap perusahaan yang Anda lamar saat ini dan bagaimana perusahaan tersebut sesuai dengan visi dan tujuan karier Anda.

6. Jelaskan Rencana Mendatang

Berbicaralah tentang rencana masa depan Anda dan bagaimana Anda ingin memberikan kontribusi positif bagi perusahaan yang Anda lamar.

7. Hindari Menyalahkan Pihak Lain

Jangan menyalahkan atasan atau rekan kerja di pekerjaan sebelumnya. Fokuslah pada diri sendiri dan pertumbuhan profesional Anda.

8. Soroti Kesesuaian Nilai Perusahaan

Tekankan kesesuaian nilai-nilai perusahaan yang Anda lamar dengan nilai-nilai pribadi dan profesional Anda.

9. Ceritakan Perubahan Positif

Jika ada perubahan positif dalam karier atau kehidupan pribadi yang mendorong Anda untuk mencari pekerjaan baru, sampaikan hal tersebut dengan lugas.

10. Tunjukkan Kesiapan untuk Belajar

Sampaikan bahwa Anda siap belajar dari pengalaman masa lalu dan bahwa Anda telah siap untuk menghadapi tantangan baru dengan sikap yang positif.

Diharapkan kesan yang ditinggalkan kepada pihak HRD akan lebih positif dan menunjukkan bahwa Anda adalah calon karyawan yang siap untuk tumbuh bersama perusahaan yang Anda lamar.

 

 

Jawaban Yang Harus Dihindari oleh Calon Karyawan saat Ditanya Alasan Resign dari Pekerjaan Sebelumnya

Sebagai calon karyawan yang sedang mengikuti test atau seleksi oleh HRD perusahaan, menjawab pertanyaan tentang alasan resign dari pekerjaan kantor sebelumnya merupakan momen krusial. Jawaban yang diberikan dapat memberikan kesan positif atau negatif terhadap track record Anda di mata perusahaan yang Anda lamar. Berikut adalah 10 jawaban fatal yang sebaiknya dihindari agar tidak terkesan sebagai karyawan dengan track record negatif di perusahaan sebelumnya:

1. “Saya merasa bos saya tidak adil dan selalu memojokkan saya.”

Jawaban ini dapat menimbulkan kesan bahwa Anda sulit beradaptasi dengan atasan dan lingkungan kerja.

2. “Saya sering terlambat dan absen karena tidak suka pekerjaan saya.”

Pernyataan ini akan mencerminkan sikap kurang profesional dan kurangnya komitmen terhadap pekerjaan.

3. “Saya keluar karena tidak cocok dengan budaya perusahaan sebelumnya.”

Menunjukkan bahwa Anda sulit berintegrasi dengan budaya perusahaan dapat menjadi sinyal negatif bagi perusahaan yang Anda lamar.

4. “Gaji dan tunjangan di tempat kerja sebelumnya tidak sesuai dengan ekspektasi saya.”

Hal ini dapat menandakan bahwa Anda lebih fokus pada keuntungan pribadi daripada kontribusi terhadap perusahaan.

5. “Saya sering bertengkar dengan rekan kerja dan atasan saya.”

Menunjukkan ketidakmampuan untuk bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik dalam tim.

6. “Saya merasa pekerjaan saya tidak menantang dan membosankan.”

Pernyataan ini dapat menimbulkan kesan bahwa Anda tidak mampu menghadapi tantangan dan kurang memiliki inisiatif.

7. “Saya tidak mendapatkan pengakuan atas kontribusi kerja saya.”

Menunjukkan sikap yang kurang dewasa dalam menghadapi situasi di tempat kerja.

8. “Saya sering melakukan kesalahan karena kurangnya supervisi dari atasan.”

Menunjukkan bahwa Anda sulit bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan.

9. “Saya tidak puas dengan gaji, fasilitas dan lingkungan kerja di perusahaan sebelumnya.”

Menunjukkan bahwa Anda lebih fokus pada hal-hal yang bersifat material daripada pengembangan diri dan kontribusi kepada perusahaan.

10. “Saya keluar karena masalah pribadi yang memengaruhi kinerja saya.”

Menunjukkan bahwa Anda sulit memisahkan urusan pribadi dengan profesionalisme dalam bekerja.

 

 

Dalam menjawab pertanyaan ini, sebaiknya fokus pada hal-hal positif seperti mencari pengalaman baru, tantangan yang lebih besar, atau kesempatan untuk berkembang.

Hindari menyebutkan hal-hal negatif yang dapat mencerminkan sikap dan perilaku yang tidak diinginkan oleh perusahaan yang Anda lamar.

 

Top 10 Reasons for Resigning from a Previous Office Job

Leaving a job is a big decision that can be influenced by various factors. Here are 10 common reasons why employees choose to resign from their previous office jobs:

1. Lack of Growth Opportunities

Employees often resign from their jobs when they feel like there is no room for growth or advancement in their current position. Stagnation can lead to frustration and a desire to seek new challenges elsewhere.

2. Poor Work-Life Balance

Maintaining a healthy work-life balance is essential for overall well-being. When an office job demands too much time and energy, employees may decide to resign in search of a better equilibrium.

3. Toxic Work Environment

A toxic work environment characterized by negativity, gossip, or harassment can significantly impact an employee’s mental health and job satisfaction. In such cases, resigning may be the best option for one’s well-being.

4. Inadequate Compensation

Feeling undervalued or underpaid can be a major reason for employees to resign from their current office job. Seeking better financial rewards and benefits is a common motivation for job changes.

5. Limited Learning Opportunities

Employees who crave continuous learning and skill development may choose to resign from a job that does not offer opportunities for personal and professional growth. A lack of challenging tasks can lead to boredom and disengagement.

6. Misalignment with Company Values

When an employee’s personal values do not align with the company’s values or culture, it can create a sense of misfit and discomfort. In such cases, resigning becomes a way to find a workplace that better reflects one’s beliefs.

7. Unsupportive Management

Poor leadership, micromanagement, or lack of support from superiors can drive employees to resign from their current office job. Effective management plays a crucial role in retaining talent within an organization.

8. Health Issues

Health problems, whether physical or mental, can impact an employee’s ability to perform effectively at work. Resigning to focus on recovery and well-being is a valid reason for leaving a job.

9. Relocation

Changes in personal circumstances, such as moving to a new city or country, can necessitate resigning from a current office job. Relocation may require finding a new job that accommodates the new living situation.

10. Career Change

Lastly, some employees resign from their office jobs to pursue a different career path or explore new interests. Seeking fulfillment and alignment with one’s passion is a common reason for making a career change.

 






Comments on 10 ALASAN RESIGN DARI PEKERJAAN KANTOR SEBELUMNYA

© 2024 JOB WEB     SiteMap     Loker Baru : Etika Cara Sounding Kepada ... - Lowongan Office Boy / ...